CHAPTER 6 - SEBUAH RENCANA
Quote:

"Kita memiliki keuntungan jumlah pasukan dan penguasaan medan...Kali ini,2 tikus curut itu akan terperangkap di kandangnya sendiri hahaha"kata Komandan
Sfx : tap drap drap
"Aaa..Apaaa...Gawat...Kita terjebak" Gumam Selim
"Suara apa itu,Lim?" Tanya Pangeran
"Sepertinya Itu suara langkah kaki para pasukan,Pangeran...dan bunyinya bukan dari satu arah..tp dari segala arah jalan ini...gawat,kita terjebak Pangeran" Kata Selim
"Lalu,apa yang harus kita lakukan?"
"Saya juga gak tau Pangeran?Kita telah terjebak"
Tiba tiba,dari celah tersembunyi pada tembok pembatas kedua sisi gang itu.keluarlah tangan misterius yang menarik dan menyumpal mulut mereka berdua
"Eeppphhh...eueuu"
"SSSSSTTT..."terdengar suara menyuruh diam
[Diluar]
sfx : drap drap drap terdengar suara langkah kaki para tentara
"Lho,mereka tidak ada...Kemana mereka?"
"Pasti ada tempat persembunyian tersebunyi di sekitar sini...CARI SAMPAI DAPAAAT !!!"kata Komandan pasukan
sfx : set set set
"Dilorong ini sangatlah gelap,komandan.Sepertinya mereka tidak ada di sini"
"BERPENCAAAR..!!!CARI MEREKA KE SEGALA ARAH!!"
sfx : drap drap drap drap drap
...........................................
................................................
........................................................
"au au au ua au u "Kata Selim bicara sambil mulut tersumpal
"Hei..Apakah mereka sudah pergi?"tanya seorang Pria
"Sepertinya sudah"Kata seorang Wanita
Mereka berdua pun berhenti menutup mulut Selim dan Pangeran
"fuahh...siapa sih ini?"Kata Pangeran sambil menengok ke arah belakang
"Lho...Mansyur? Vulan?"Kata Pangeran seraya kaget"sejak kapan kalian dimari?"
"Sejak melihat kalian berdua keluar dari hutan dan mengarah ke jalan ini. Kami pun langsung memotong jalan lewat jalan pintas dan menuju kemari"
"Tapi,hebat juga ya..Di tembok batu seperti ini,ada pintu tersembunyi"Kata Mansyur
"Daripada itu, lebih baik kita pikirin gimana langkah kita selanjutnya ini?Kita sudah tak punya tempat untuk kembali,tempat ini akan segera menjadi medan perang. Lalu kita mau lari kemana?"tanya Vulan
"Hmm...Sebenernya, kalo Gue bisa keluar dari sini menuju Elbaghdudi, alias Pusat Negara Amir United. Gue sepertinya bisa dan akan berusaha meminta bantuan mereka untuk menyelamatkan Negara ini sih"Kata Mansyur
" Hahaha lu siape,emang? Songong amat mau merintahin Negara Lain yang bahkan gak kenal Lu, untuk mau nyerang Negara ini?" Kata Vulan skeptis
"Wootsss...Gini-gini juga, Gue ini Pangeran Lho" Mansyur terlihat sedikit marah
"Halah...Kerajaan kecil aja di banggain...Lu juga kan di usir Bokap Lu..Hiyyaaaaa kasian" Vulan berusaha meledek
"APAAAA?"
"Sudah,sudah, Tuan...Tahan dulu emosinya, jangan di ladenin" kata Selim mencoba menenangkan
"Cihh...Ternyata bener ya?muka manis Lu pas Kita pertama kali ketemu, ternyata emang cuma Topeng" Kata Mansyur
"............................." Krik krik krik krik
"Gue patah hati denger kata-kata Loe barusan,Sur"Kata Vulan
"Haaahh"Mansyur setengah kaget
.......................krik krik krik
Sfx : buk puk puk puk
"Bercanda kok, serius amat sih hahahaha" Kata Vulan sambil menepuk-nepuk punggung Mansyur
"Khhhhrrgg"
"Ehh...Kalian ngomongin apaan sih? Ini kan kita lagi ngebahas Gimana caranya keluar dari Kerajaan ini?" Selim menyela
"Hhh......Okey,gk usah pusing lah...Kita langsung aja lah, TEROBOS GANG-GANG TIKUS DI KERAJAAN INI, LALU KITA KELUAR LEWAT PINTU GERBANG BENTENG DI PERBATASAN" Kata Mansyur dengan semangat berkobar
"Iya,tapi gimana caranya kita melewati perbatasan itu, Tuan?Itulah yang jadi permasalahan"Kata Selim sambil tepok jidat
"Tidak,masih ada satu jalan"Kata Pangeran
"Apa itu Pangeran?"Tanya Selim
"Pasukan penjaga benteng biasanya akan bergantian ship jaga pada malam hari,hal itu harus kita manfaatkan sebaik mungkin"
"Benar juga...Kita bisa menyamar sebagai pengganti mereka,lalu kabur sebelum pengganti yang asli tiba di gerbang itu"Kata Vulan
"Baiklah..kita beraksi malam ini,untuk sementara sekarang kita siapkan dulu bahan bahan penyamaran.
Haduh,kemana ya para tentara yang tadi ngejar kita?...Kita butuh Baju mereka nih..Bajunya harus kita rampas"Kata Mansyur
[Malam harinya]
"Akhirnya malam juga, Yuk kita C'mon" Kata Vulan
"Ayo" Kata Pangeran
[Sementara itu di Kuil dekat Istana]
Druk druk druk druk…
Tap tap tap tap tap tap
"Haduuuh..Gimana ya cara ngomongnya?" Gumam seorang Pria Besar berseragam Prajurit,lengkap dengan Lencana berpangkat tinggi...Dia tetap berjalan cepat menuju kedalam Kuil
"Tok tok tok" Suara ketukan Pintu
"Masuk" ujar Pria yang berada di dalam Kuil, yang ternyata adalah
"Siap menghadap Tuan..Maaf, kami belum berhasil menemukan Mereka. Tiba-tiba saja mereka hilang entah kemana.. Namun,Kami masih terus berjaga jaga di setiap sudut Kerajaan. Saya yakin, Kita akan segera secepat mungkin menemukan mereka" Kata Pria tersebut, yang ternyata adalah pasukan tertinggi pemberongakan ini
"Hmmm...HA HA HA HA" Lee Chien Tong tertawa
"Anda kenapa Tuan" Sang Komandan merasa Bingung
"Tidak Tidak, Kau tidak perlu kawatir Komandan. Saya telah mengetahui jalur dan tempat Tujuan mereka saat ini"
"Benarkah itu Tuan?" Tanya Komandan
"Sekarang, sesegera mungkin perintahkan para tentaramu untuk mengamankan semua pintu gerbang benteng kerajaan, saat ini pasti mereka semua berusaha keras untuk keluar dari wilayah benteng kerajaan kita ini"
"Benarkah? Tetapi Kami tak menemukan satupun orang yang mirip dengan Mereka,Tuan"
"Tidak Komandan. Saya Yakin,Walapun kesempatannya ada, mereka tak akan gegabah untuk bergerak pada waktu siang hari. Mereka pasti akan mengambil kesempatan pada saat hari sudah gelap. Maka dari itu, sekaranglah kesempatan kita..TANGKAP MEREKA!!!!"
"SIAAPPP LAKSANAKAN….TUAAAN!!! Saya permisi"
tok..tap tap tap tap tap tap tap
"HAHA HAHA HUAHAHAHAHAHAHA" Lee Chien Tong tertawa
[Ditempat Manyur CS]
Tap tap tap tap
"Untuk saja kita bisa mendapatkan kain yang lebar seperti ini dari rumah orang hahaha" Kata Vulan
"KAIN INI,LU DAPETIN DARI HASIL MENCURI YA?"Kata Mansyur
"Enak aja,Gue minta donk!!! hehehe"
[Beberapa menit sebelumnya]
Tok tok tok
"Maaf pak , kalo boleh saya minta lembar kain bekas gak terpakai gak? Saya kedingingan pak , saya butuh kehangatan" kata Vulan dengan memasang wajah imut dan memelasnya

[Kembali ke waktu sekarang]
"Yah, untung aja sih..Kamu ada ide buat pake jubah beginian. Tapi Saya gak nyangka, mereka langsung sigap menyebarkan Poster muka kita di pusat-pusat keramaian"Kata Selim
"Iya, itu yang gambarnya siapa sih? Muka Gue jadi jelek amat disitu...hadeh" Kata Mansyur
"Emang Muka Lu ganteng hahahaha" Kata Vulan mengejek
"Wah, pemukannya habis...di depan adalah hutan lebat, kita harus berhati-hati" Kata Pangeran
"Iya"
Ck ck ckkr ckr ckr tap tap tap
Kresek kresek kresek
"Stop.kita tiarap....ada 2 prajurit" bisik Selim
Brukk
Tap tap tap tap tap tap tap
"Ok...Kita bereskan diam diam Lim" bisik Mansyur
Wusssshh..
"HAH?" Selim dan Mansyur kaget bersamaan, melihat Vulan lompat dari persembunyian semak semak
crak...crrsssss…Hmmptf….AACHKCC...…hmmmppt..hhhh
Vulan dengan gesit menerjang 2 prajurit tersebut dan membunuhnya dengan pisau belati andalannya

"Kampret tuh cewek..Gak merhatiin aba- aba Gue lagi" bisik Mansyur sedikit kesal
"Oke...2 seragam tentara sudah tiba, teman teman.. hehehe" kata Vulan
"Vulan, Loe tuh ya..!!! ggrrrhh!!!" Kata Mansyur
"ya ya ya..Yang penting kan kita sudah berhasil mendapatkan alat penyamaran ini..Gue juga sudah membaca kok situasinya,tenang aja. Disini aman..Tuh, Pangeran aja gak protes kok hihihi" kata Vulan
"Jadi siapa nih yang pake seragam ini?" Tanya Pangeran
"Dah Pangeran, biar Saya dan Selim aja yang pakek. Biar aman, Saya ragu kalo Vulan yang menyamar. Bakalan jadi kacau...Gimana Lim?" Kata Mansyur
"Okelah kalo begitu,Tuan"
"Oke,yuk kita pakai baju ini"
[Beberapa menit kemudian]
"Oke, sudah selesai...Yuk lanjut" Kata Mansyur
Ck ck ck ck ck tap tap tap tap
[Beberapa hari kemudian, mereka pun tiba di dekat gerbang benteng diantara 2 pegunungan]
[Waktu Malam Hari]
"Bagaimana situasinya,Lim?"Bisik Mansyur
"Sepertinya,suasana disana sudah lumayan sepi.Hanya para penjaga itu saja yang ada"Kata selim
"Berapa jumlah mereka?"Tanya Mansyur
"2 Orang,Tuan"
"Hmmm...Apa lebih baik kita bereskan saja mereka,Pangeran?"
"Tidak...resikonya sangat besar,bila kita melakukan kesalahan dan salah satu dari penjaga itu meminta bantuan"
"Baiklah,kalo begitu.Kita kembali ke rencana awal"
........
"Lan,sebaiknya sekarang Loe kembali ke tempat kakak Lu berada,Gue gak butuh bantuan mata mata macem Lu... "Bisik Mansyur
"Kan sudah Gue bilang,Gue sudah bukan lagi jadi mata mata dia ...Gue nih tulus mau bantuin Loe"
"Ya sudah Gue gak butuh bantuan Loe., Loe balik aja sama kakak Lu...Bantuin dia donk, sebagai adik yang baik..Gimana sih?"
"Sudah sudah...Ini bukan waktu yang tepat buat kita saling bermusuhan..Kita harus kompak untuk saat ini" Kata Pangeran Gong
"Tenang Syur,Kakak Gue pasti akan berjuang sampai akhir, untuk memenangkan peperangan ini.Dan Gue sebagai adiknya,tak ingin menjadi beban Dia.Dia berjuang dengan caranya,dan Gue berjuang dengan cara Gue sendiri"Kata Vulan
"….………………………"
"Ayo,Tuan...Sudah hampir tengah malam nih"Kata Selim
".......oke….."
[Pintu gerbang benteng bagian dalam]
sfx : tap tap tap
"Hei Kawan...waktu berjaga kalian telah berakhir nih,sekarang giliran kami yang berjaga"Kata Mansyur
"oooo...Haduh..Akhirnya tiba juga...Kami sudah ngantuk berat bro...Gila dah"Kata salah satu penjaga
"Yoi lah..Selamat istirahat ya,Bro...Tidur yang nyenyak ya hehehe" kata Mansyur
"Pasti donk hahaha.."Kata penjaga
"ooo...oke sip"
Tap tap tap tap tap tap
"Huaaahhh...Ngantuk berat,berat berat banget nih"Kata Penjaga
"Lapor Komandan, mereka telah terjebak umpan kita" kata penjaga satunya lagi
"Iya,tetap pada posisi kalian..Kita harus menunggu sampai mereka semua berkumpul terlebih dahulu. Kali ini jangan biarkan mereka lolos" kata Komandan
[Disisi lain]
"Mereka sudah pergi,ayo kita buka gerbangya"Kata Mansyur
sfx : tung tang cringg kriieeet
"Kecilkan suara Loe dong,Pintu..!!!Ah kacau Loe ah"Bisik Mansyur berbicara pada pintu gerbang
sfx : Tap tap tap tap
"Ngomong dengan pintu?hadeeh"Kata Vulan keluar dari persembunyian
"ah...Berisik Loe"
"Sepertinya kita berhasil ya?"Bisik Pangeran
"So pasti donk, Pangeran Gong" kata Mansyur
Tiba- Tiba
Druk drukk drukk drukk...drek...jreeennggg
"ANGKAT TANGAN!!!!" Teriak Komandan

"Waduh...Sepertinya kita ketahuan" Kata Mansyur
"Hehehe...Ternyata mereka pintar juga ya" Kata Selim
"Bagaimana donk sekarang" Kata Pangeran
" Lan, Coba lemparin lagi bola pembuat asap yang waktu itu" Kata Mansyur
"Gak bisa,Syur..Gak ada lagi..Alat itu cuma prototipe..Itu juga, Gue curi dari markasnya Lee Chien Tong" Bisik Vulan
"Waduh, gimana donk" kata Mansyur setengah pucat
"Hahahah...Lihatlah, wajah wajah pucat pasi ini...Kalian beruntung,karena bertemu kami disini.. Tenang saja,kami akan mengantarkan Kalian pulang ke istana, dengan pengawalan khusus...Maka dari itu, daripada kalian pergi ke luar, ke tempat yang asing dan berbahaya.Mendingan kalian bekerjasama dengan kami, ya gak? Hahahahahah" Kata Komandan
"Hahahahahaha" para prajurit tertawa
"Hahahahaa"Mansyur tertawa
"Kenapa Kau ikut tertawa?"Kata Komandan
"Ya, Gue pengen aja, tertawa bersama kalian...Emangnya gak boleh ya?Btw,Komandan. Cuaca disini lumayan dingin ya, bulan pun tertutup awan mendung. Apa gak terlalu berbahaya buat kalian?"
"Apa yang kau bicarakan?"
Tiba tiba….crrrr...crrrrssssss zrsssssssssssss
"WAAAAAHHH...HUJAAAAANN" para Prajurit berteriak
"OBORNYAAA...SELAMATKAN OBORNYAAAA...JANGAN SAMPAI OBORNYA TERKENA HUJAAAANNN" salah satu prajurit berteriak kembali
"Hah" Komandan bingung
" Selim, Vulan, kesempatan kita"kata Mansyur
Wustsss….gedebak gedebuk gedebak gedebuk,sraattch...aaahhh...duackkk...aaaahhh….bruk
"PANGERAN GONG, CEPAT LARI KELUAR BENTENG INIIIII!!!!!"teriak Mansyur
Pangeran gong, Vulan, dan Selim pun segera keluar dari Benteng melalui pintu gerbang...Tinggal tersisa Mansyur yang belum keluar..
"TUTUP PINTU GERBANGNYAAAAA!!!!" teriak Komandan
"Tuan? Tuan? Gawat, Tuan Mansyur masih di dalam" kata Selim panik
Selim pun bergegas kembali kedalam Benteng..
"Hiaaahhhhhhhh"
Zrekkkh. Sruuuttt...syuuutttt
"Tuaaaann"
Duakh...duakhh..tok tok tok duack...aahhh
Selim pun memukuli 1 orang yang sedari tadi menahan dengan kuat kaki Mansyur, dan menotok tangan 1 orang prajurit lainnya yang sedang berusaha memenggal kepala Mansyur….Namun karena kalah jumlah, dan pintu gerbang pun telah di tutup mereka pun terjebak diantara banyaknya prajurit musuh..Mansyur dan Selim pun tertangkap
"Sring….sring...sring… sring" suara semua pendang prajurit yang langsung acungkan ke arah leher mereka berdua
CHAPTER 6 - SEBUAH RENCANA
Reviewed by Kaosblong
on
Rating: 5
Tidak ada komentar